Pages

Rabu, 24 November 2010

SAD :((

with playing : Michael Jackson-you are not alone

sering saya merasa kalau kebutuhan sehari-hari saya tdk pernah cukup.
kadang saya melihat kehidupan dari segi materi.
“kehidupan ujung-ujungnya bergantung pada uang, bukan pengalaman.”
ide ga bakal jadi apa-apa kalau ga dibantu praktika lapangannya, peralatan, atau apalah.
dan semuanya harus ada duitnya, setelah itu barulah semua ada feedbacknya.
uang uang uang
pengen deh sehari dapet uang jajan sejuta.



- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

ada dua nenek nenek yang selalu saya lihat saat pergi dan pulang ke kampus.
1. nenek diperempatan jalan yang terduduk letih, memakai kebaya yang sudah tidak layak pakai,
badannya sangat kurus dan kecil, dan nampaknya sudah tidak begitu kuat lagi untuk berjalan.

2. nenek penjual surabi di daerah pasar jum'at.
keadaan nenek ini sebenarnya tidak lebih baik daripada nenek yang mengemis diperempatan jalan itu,
bahkan saya rasa, nenek ini membawa beban lebih berat lagi.
dia harus membawa kayu bakar dipunggungnya. sekaligus perabotan dan bahan-bahan untuk membuat surabi itu.
saya tau, tidak banyak orang yang konsumtif dengan surabi.
apalagi dia menjualnya dipinggiran jalan yang penuh dengan asap dan debu,
dan bersebelahan dengan pasar tradisional yang mungkin kalian tau lah keadaannya.. —> benar-benar TRADISIONAL SEKALI, bahkan ubinnya a.k.a tanah.

dan bisa saya katakan, nenek itu hampir sepenuhnya menopang badannya diatas tanah.
menunggu pembeli sambil merapihkan kayu bakar dan susunan untuk membuat surabinya itu.
dia sangat teliti dan apik.
dia bahkan membersihkan tanah yang ia duduki.

saya sekolah jam 7 pagi dan pulang sekolah kadang sampai jam 4 sore.
nenek penjual surabi itu masih terduduk ditempat yang sama sambil menjual surabinya.
kayu bakarnya masih setengah menyala.
itu tandanya dia tidak pernah benar-benar mematikan apinya.
sepertinya dia letih dan mengantuk.
tapi dia tidak menyerah.
saya merasa iba..
lalu saya berhenti sejenak dan membeli surabinya.
kalian tau harga surabinya berapaaa?!!! surabi yang ukurannya cukup besar itu??
500 rupiahhhhhhh!! :(
permen dikampus aja minimal 1000 kalau mau dibeli.

dia menjualnya sambil tersenyum.
saya memberinya 20000, dan dia nampaknya tersinggung.
dia mengembalikan uang saya sepenuhnya.
dia tidak ingin disantuni.
akhirnya saya beli semua dan saya bagikan ke pengamen di perempatan jalan itu.
lalu saya teringat nenek-nenek pertama itu.

esok harinya, saya tidak melihat nenek-nenek itu diperempatan jalan.
saat dua hari berikutnya, saya melihat dia sedang duduk ditrotoar, dan dia berbicara dengan angin.
saya sangat sedih melihat kejadian itu.
betapa keadaan dapat merubah psikologis seseorang.
she lost her mind, she lost everything.. then she met her own world.
then she fall asleep,
and closing her pray forever.. :(
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

dan saya sadar.
harusnya saya melihat kehidupan 2x lipat dari sudut pandang yang sebelumnya saya lakukan.
seharusnya saya melihat kedaan dari mereka yang bahkan kesulitan untuk segelas air bersih.
terima kasih Tuhan..
semoga saya dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi.
dan limpahkanlah ‘kekayaan-Mu’ untuk mereka Tuhan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 24 November 2010

SAD :((

with playing : Michael Jackson-you are not alone

sering saya merasa kalau kebutuhan sehari-hari saya tdk pernah cukup.
kadang saya melihat kehidupan dari segi materi.
“kehidupan ujung-ujungnya bergantung pada uang, bukan pengalaman.”
ide ga bakal jadi apa-apa kalau ga dibantu praktika lapangannya, peralatan, atau apalah.
dan semuanya harus ada duitnya, setelah itu barulah semua ada feedbacknya.
uang uang uang
pengen deh sehari dapet uang jajan sejuta.



- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

ada dua nenek nenek yang selalu saya lihat saat pergi dan pulang ke kampus.
1. nenek diperempatan jalan yang terduduk letih, memakai kebaya yang sudah tidak layak pakai,
badannya sangat kurus dan kecil, dan nampaknya sudah tidak begitu kuat lagi untuk berjalan.

2. nenek penjual surabi di daerah pasar jum'at.
keadaan nenek ini sebenarnya tidak lebih baik daripada nenek yang mengemis diperempatan jalan itu,
bahkan saya rasa, nenek ini membawa beban lebih berat lagi.
dia harus membawa kayu bakar dipunggungnya. sekaligus perabotan dan bahan-bahan untuk membuat surabi itu.
saya tau, tidak banyak orang yang konsumtif dengan surabi.
apalagi dia menjualnya dipinggiran jalan yang penuh dengan asap dan debu,
dan bersebelahan dengan pasar tradisional yang mungkin kalian tau lah keadaannya.. —> benar-benar TRADISIONAL SEKALI, bahkan ubinnya a.k.a tanah.

dan bisa saya katakan, nenek itu hampir sepenuhnya menopang badannya diatas tanah.
menunggu pembeli sambil merapihkan kayu bakar dan susunan untuk membuat surabinya itu.
dia sangat teliti dan apik.
dia bahkan membersihkan tanah yang ia duduki.

saya sekolah jam 7 pagi dan pulang sekolah kadang sampai jam 4 sore.
nenek penjual surabi itu masih terduduk ditempat yang sama sambil menjual surabinya.
kayu bakarnya masih setengah menyala.
itu tandanya dia tidak pernah benar-benar mematikan apinya.
sepertinya dia letih dan mengantuk.
tapi dia tidak menyerah.
saya merasa iba..
lalu saya berhenti sejenak dan membeli surabinya.
kalian tau harga surabinya berapaaa?!!! surabi yang ukurannya cukup besar itu??
500 rupiahhhhhhh!! :(
permen dikampus aja minimal 1000 kalau mau dibeli.

dia menjualnya sambil tersenyum.
saya memberinya 20000, dan dia nampaknya tersinggung.
dia mengembalikan uang saya sepenuhnya.
dia tidak ingin disantuni.
akhirnya saya beli semua dan saya bagikan ke pengamen di perempatan jalan itu.
lalu saya teringat nenek-nenek pertama itu.

esok harinya, saya tidak melihat nenek-nenek itu diperempatan jalan.
saat dua hari berikutnya, saya melihat dia sedang duduk ditrotoar, dan dia berbicara dengan angin.
saya sangat sedih melihat kejadian itu.
betapa keadaan dapat merubah psikologis seseorang.
she lost her mind, she lost everything.. then she met her own world.
then she fall asleep,
and closing her pray forever.. :(
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

dan saya sadar.
harusnya saya melihat kehidupan 2x lipat dari sudut pandang yang sebelumnya saya lakukan.
seharusnya saya melihat kedaan dari mereka yang bahkan kesulitan untuk segelas air bersih.
terima kasih Tuhan..
semoga saya dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi.
dan limpahkanlah ‘kekayaan-Mu’ untuk mereka Tuhan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar