Pages

Sabtu, 11 Desember 2010

Aku ingin mengumpulkan seribu isakan dan teriakanku yang terasing.
Tapi kuperdengarkan pada siapa?
Air mataku berubah menjadi sebilah pedang. Ingin ku menghunusnya.
Tapi pada siapa?
Ketika uluran tangan dianggap menjadi ancaman. Perlukah kupotong sendiri nadi-nadi nurani yg menjalar di jemari. tiada percaya.
Mereka punya telinga yang tuli.
Punya mata yang buta.
Tapi tangan mereka penuh dengan duri.
Dan aku punya telinga, mata, tapi aku tak punya kaki. Maaf. Aku tak sanggup berlari. Gerak pun aku mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 11 Desember 2010

Aku ingin mengumpulkan seribu isakan dan teriakanku yang terasing.
Tapi kuperdengarkan pada siapa?
Air mataku berubah menjadi sebilah pedang. Ingin ku menghunusnya.
Tapi pada siapa?
Ketika uluran tangan dianggap menjadi ancaman. Perlukah kupotong sendiri nadi-nadi nurani yg menjalar di jemari. tiada percaya.
Mereka punya telinga yang tuli.
Punya mata yang buta.
Tapi tangan mereka penuh dengan duri.
Dan aku punya telinga, mata, tapi aku tak punya kaki. Maaf. Aku tak sanggup berlari. Gerak pun aku mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar